Kutipan Q Sebagai Seorang Ukhti

Aku bangga punya ALLAH.

Aku bangga punya Rasulullah.

Aku bangga hidup dengan Islam, dan aku bangga terlahir sebagai seorang wanita,lembut wanita karena senyumnya,patuh wanita karena kesetiaannya,sabar wanita karena imannya,kasih wanita karena belaiannya,lemah wanita karena air matanya,ikhlas wanita karena simpatinya. pendam wanita karena cemburunya,sayang wanita karena keibuannya,tanpa wanita lelaki jadi lemah
Aku bahagia menjadi seorang wanita, karena Allah telah meninggikan derajat wanita.

Aku bangga menjadi seorang wanita, karena wanita adalah permata yang paling indah.

Aku diciptakan Allah dari tulang rusuk calon lelaki.

Karena itu jiwaku telah melekat pada seorang imamku.

Dan aku bahagia karena wanita punya perasaan yang lembut, dan lembut wanita itu karena senyumnya.

Aku bahagia dengan diriku yang apa adanya.

Aku adalah wanita biasa, yang punya rasa cemburu, bukan hanya cemburu karena cinta, bahkan kecemburuan sosial terhadap sesama pernah aku rasakan.

Hanya calon imanku lah yang bisa membantengi diriku.

Mengenai Saya

Garut, jawa barat, Indonesia
Bismillahirohmanirrohim.... Assalamu'alaikum. Salam ukhuwah kepada semua pengunjung blog ini..... mohon ma'af bila ada kesalahan dengan tulisan ini dan semoga bermnfa'at bagi pembaca Selamat Membaca....^_^

Senin, 21 Mei 2012

Aku cuma An-nisa


~Aku Cuma An-Nisaa~ Ya Allah.....Jadikan aku tabah seperti Ummu Khadijah Sehingga dirinya digelar afifah solehah Dialah wanita pertama Tiada ragu mengucap syahadah Pengorbanan bersama Rasulullah Susah senang bersama Walau hilang harta kerana berdakwah Walau dipulau 3 tahun 3 bulan Imannya sedikit pun tak berubah Mampukah aku setabah dirinya? Andai diuji sedikit sudah rebah.. Baru dihina sudah mengalah Ya Allah..tabahkan aku sepertinya.. Ya Allah.. Jadikan aku semulia Fatimah Az-Zahrah Betapa tinggi kasihnya pada ayahandanya Tidak pernah putus asa pada perjuangan dakwah baginda Anak yang semulia peribadi baginda Tangannya lah yang membersihkan luka Tangannya jua yang membersihkan cela Pada jasad Rasulullah tercinta Gagahnya dirinya pada dugaan Mampukah aku sekuat Fatimah? Saat diri terluka dendam pula menyapa Saat disakiti maki pula mengganti Ya Rabbi..teguhkan hatiku sepertinya.. Ya Allah.. Jadikan aku sehebat Masyitah dan Sumaiyah Tukang sisir yang beriman dan Keluarga Yasir yang bertakwa Sungguh kesabaran mereka menggoncang dunia Iman tetap terpelihara walau nyawa jadi taruhan Mampukah sabarku seperti mereka? Tatkala digoda nafsu dunia.. Entah mana hilangnya Iman di dada Ya Rahman.. Kuatkan Imanku seperti Masyitah Terjun penuh yakin bersama bayi ke kuali mendidih Kerana yakin Allah pasti disisi Sabarkan aku seperti sumaiyah Biar tombak menusuk jasad.. Iman sedikit pun takkan rapuh. Ya Allah.. Jadikan aku semulia Ummu Sulaim Perkahwinannya dengan Abu Talhah atas mahar Iman Islamlah Abu Talhah sehingga menjadi sahabat Rasulullah Betapa hebatnya tarbiyyah isteri pada suami Hinggakan segala panahan ke Rasulullah pada hari uhud Disambut dengan belakang jasad Abu Talhah Ya Allah.. Tarbiyyahkan aku pada cinta sepertinya Tingginya nilai cinta pada harga Iman Mampukah aku menatap cinta itu? Sedangkan rupa yang menjadi pilihan Ketulusan Iman diketepikan Ya Allah.. Ilhamkan aku pada cinta sepertinya.. Ya Allah... Jadikan aku sehebat Aisya Humaira Isteri termuda Rasulullah Biar dilempar fitnah Dia tetap teguh pada ketetapanNya Isteri sejati yang memangku Nabi Pada saat terakhir baginda Hadis dan Sunnah Rasulullah dipertahankan Betapa hatimu seorang mujahidah Ya Allah.. Mampukah aku contohi dirinya? Pada fitnah yang melanda Diri mula goyah dan putus asa Teguhkan Imanku sepertinya..Ya Rahim.. Ya Allah.. Teringat diri pada Khansa Empat orang anaknya mati di Jalan ALLAH Dia meratap tangis.. Anak sulungnya syahid Anak keduanya turut syahid Anak ketiganya dan keempat jua mati syahid Namun tangisan itu bukan kerana pemergian anak tercinta Jawabnya kerana tiada lagi anak yang dihantar untuk berjihad Ya Allah.. Mampukah aku menjadi ibu yang berjihad? Sedang anak tak tutup aurat pun masih tak terjawab Sedang anak tinggal solat pun buat tak kisah Berikan aku kekuatan sepertinya.. Agar bersedia pada akhirat. Wahai kaum Adam yang bergelar khalifah.. Diriku bukan setabah Ummu Khadijah Bukan jua semulia Fatimah Az-Zahrah Apa lagi sesabar Masyitah dan Sumaiyah Mahupun sehebat Ummu Sulaim Dan tidak seteguh Aisya Humaira Kerana diri cuma An-Nisaa akhir zaman Dimana Aurat semakin dibuka terdedah Dimana syahadah hanya pada nama Dimana Dunia yang terus dipuja Dimana nafsu fana menjadi santapan utama Dimana batas sentiasa dileraikan Dimana ukhwah sentiasa dipinggirkan Wahai Kaum Hawa Kita cuma An-Nisaa Para pendosa yang terbanyak di neraka Lantas walau tak setabah para Mujahidah Namun Tabahlah pada ketetapan Allah Kerana padanya ada Syurga! Walau tak semulia para wanita sirah Tapi muliakan diri dengan agama yang memelihara kerana padanya ada Pahala! Walau tak sesabar para wanita solehah Namun sabarkan jiwa pada nafsu dunia yang menyeksa Kerana padanya ada bahagia! Sesungguhnya Hawa tercipta dari Tulang rusuk kaum Adam Bukan untuk ditindas kerana lemah Tapi untuk dilindungi kerana Indah dan Indah apabila tertutup terpelihara Kerana disitulah terjaganya Syahadah Bak mekarnya wanita dalam sirah Tuntunlah kami ke arah syurga.. Bicara dari An-Nisaa yang hina.. Makbulkan doaku..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar